TEMPO.CO, Jakarta - Stereotip adalah sesuatu yang ditujukan pada sekelompok orang, termasuk orang-orang penyandang disabilitas. Berkaca pada hal tersebut, Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyelenggarakan seminar Big Ideas yang menantang stereotip itu dengan judul “Ask Me Anything”.
Acara tersebut berbentuk sebuah panel yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan pribadi pada penyandang disabilitas tentang pengalaman hidup mereka. Panel tersebut terdiri dari Angkie Yudistia pendiri Thisable Enterprise dan salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo, Vanessa Vlajkovic pegiat disabilitas Australia Barat dan peserta Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP), komposer dan pianis Ananda Sukarlan, serta konsultan disabilitas dan inklusi sosial Bahrul Fuad.
Para panelis dalam acara itu, menjawab pertanyaan anonim dari para penonton tentang prestasi mereka, pengalaman diskriminasi dan bahkan hubungan romantis.
“Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki disabilitas. Masyarakat yang benar-benar inklusif harus memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak dan perlindungan yang sama dengan yang kita semua miliki. Diskusi ini menyoroti betapa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan untuk membangun inklusi itu,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyelenggarakan seminar Big Ideas yang menantang stereotip penyandang disabilitas dengan judul “Ask Me Anything”. Flickr/Australian Embassy Jakarta
Pemerintah Australia, melalui kemitraan pembangunannya dengan Indonesia, mendukung kegiatan yang ditargetkan dan difokuskan pada inklusi disabilitas di Indonesia, termasuk mendukung penyandang disabilitas untuk mengakses layanan publik dan bantuan sosial serta mendukung pembangunan infrastruktur inklusif.
Acara ini merupakan bagian dari perayaan Hari Internasional Orang dengan Disabilitas oleh Kedutaan Besar Australia dan dipersembahkan oleh kampanye Australia Connect. Sedangkan Big Ideas adalah seri seminar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang mengeksplorasi topik-topik kontemporer yang menarik bagi Indonesia dan Australia. Acara ini bertujuan untuk menghasilkan diskusi berkualitas yang berkontribusi pada pengembangan ide-ide baru, perspektif baru dan peluang jejaring baru untuk peserta.